Penjara Mewah
Bogor(15/01) Masyarakat di Indonesia pada saat ini telah mengetahui adanya berita “ Penjara Mewah “ yang di huni oleh kalangan atas yang mempunyai skandal hukum seperti penyuapan, korupsi uang rakyat dan sebagainya. Kita ambil contoh seorang wanita yakni bernama Artalita Suryani yang terlibat masalah penyuapan Jaksa Agung yang malah membuat ia di penjara. Tetapi penjara yang ia huni bukanlah penjara yang di huni oleh kalangan menengah ke bawah. Ternyata penjara yang di huni oleh Artalita sangatlah tidak adil bagi kalangan menengah ke bawah. Karena di dalamnya terdapat fasilitas kenyamanan yang memadai seperti tempat tidur yang sangat nyaman, TV, Mini compo dan barang-barang elektronik yang lainnya. LAPAS tersebut terletak di Tangerang. Apakah adil bagi seorang narapdana mendapat penjara seperti itu? Pantaskah ruangan seperti itu di sebut dengan Penjara? Bagaimana pendapat masyarakat?
“Penjara seperti itu sebenarnya sudah ada ketika Anton Medan masih di penjara. Cuma dulu tidak ada yang namanya tim untuk Mafia Peradilan, saya tidak setuju dengan adanya sel mewah karena narapidana itu di hukum harus dengan perlakuan yang sama”, ujar pak Sowi (56/Cimanggu).
Banyak kalangan masyarakat yang tidak setuju akan hal seperti itu. Tidak hanya kalangan masyarakat tetapi seorang pelajar pun mengetahui berita tersebut. Kuntari (17) siswi SMK Tri Dharma 4 beranggapan penjara adalah tempat perenungan diri. Segala sesuatu yang ada harus apa adanya, untuk apa ada hukum tetapi dari segi materi mampu di perlakukan yang berbeda. Seharusnya semua di perlakukan yang sama dengan yang lain.
Dan ketika kita tanya soal adil atau tidak penjara seperti itu. “ ga adil adanya penjara seperti itu tapi kalau cerita keadilan, adil itu masih sulit dan baru mimpi saja, dan seharusnya pemerintah juga lebih menitik beratkan pada koordinasi penilaian pada MenHuk karena selama ini terkesan di lepas. Pokoknya mau kalangan atas atau bawah di mata hukum orang terpidana itu sama.”
Begitulah pendapat masyarakat , suara itu hanyalah sebagian kecil dari salah satu masyarakat Bogor. Kita semua berharap agar Institusi hukum di benahi supaya tertib orang yang terjerat hukum dengan sebenarnya dan seadil-adilnya dan keadilan di Indoesia harus lebih di tegakkan lagi. (An)
Bogor(15/01) Masyarakat di Indonesia pada saat ini telah mengetahui adanya berita “ Penjara Mewah “ yang di huni oleh kalangan atas yang mempunyai skandal hukum seperti penyuapan, korupsi uang rakyat dan sebagainya. Kita ambil contoh seorang wanita yakni bernama Artalita Suryani yang terlibat masalah penyuapan Jaksa Agung yang malah membuat ia di penjara. Tetapi penjara yang ia huni bukanlah penjara yang di huni oleh kalangan menengah ke bawah. Ternyata penjara yang di huni oleh Artalita sangatlah tidak adil bagi kalangan menengah ke bawah. Karena di dalamnya terdapat fasilitas kenyamanan yang memadai seperti tempat tidur yang sangat nyaman, TV, Mini compo dan barang-barang elektronik yang lainnya. LAPAS tersebut terletak di Tangerang. Apakah adil bagi seorang narapdana mendapat penjara seperti itu? Pantaskah ruangan seperti itu di sebut dengan Penjara? Bagaimana pendapat masyarakat?
“Penjara seperti itu sebenarnya sudah ada ketika Anton Medan masih di penjara. Cuma dulu tidak ada yang namanya tim untuk Mafia Peradilan, saya tidak setuju dengan adanya sel mewah karena narapidana itu di hukum harus dengan perlakuan yang sama”, ujar pak Sowi (56/Cimanggu).
Banyak kalangan masyarakat yang tidak setuju akan hal seperti itu. Tidak hanya kalangan masyarakat tetapi seorang pelajar pun mengetahui berita tersebut. Kuntari (17) siswi SMK Tri Dharma 4 beranggapan penjara adalah tempat perenungan diri. Segala sesuatu yang ada harus apa adanya, untuk apa ada hukum tetapi dari segi materi mampu di perlakukan yang berbeda. Seharusnya semua di perlakukan yang sama dengan yang lain.
Dan ketika kita tanya soal adil atau tidak penjara seperti itu. “ ga adil adanya penjara seperti itu tapi kalau cerita keadilan, adil itu masih sulit dan baru mimpi saja, dan seharusnya pemerintah juga lebih menitik beratkan pada koordinasi penilaian pada MenHuk karena selama ini terkesan di lepas. Pokoknya mau kalangan atas atau bawah di mata hukum orang terpidana itu sama.”
Begitulah pendapat masyarakat , suara itu hanyalah sebagian kecil dari salah satu masyarakat Bogor. Kita semua berharap agar Institusi hukum di benahi supaya tertib orang yang terjerat hukum dengan sebenarnya dan seadil-adilnya dan keadilan di Indoesia harus lebih di tegakkan lagi. (An)
Postingan
